Tuesday, December 14, 2010

PARK JI SUNG ( The Three Lungs)

Sebagai apresiasi kemenangan 1-0 "United vs Arsenal" semalam di OT, maka Admin membuat profil seorang pemain United. Pemain yang 'beruntung' untuk kita kupas kali ini adalah PARK JI SUNG :) (kebetulan momenya pas juga, mengingat gol semata wayang United semalam dicetak lewat kepala pemain bermata sipit ini)


Nama lengkap : Park Ji-Sung
Nama panggilan : Ji, Ji-Unit, Three-Lung
Tanggal lahir : 25 Februari 1981  
Tempat lahir : Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 1.75 m (5 ft 9 in)
Posisi bermain : Winger/Attacking midfielder
No punggung : 13 (Manchester United) / 7 (timnas Korsel)






Ji Sung yang terlahir dengan name family Park adalah pemain yang punya kesamaan ragam dengan kebanyakan pemain Asia lainnya. Tubuhnya mungkin ga seproposional dengan orang2 Eropa, tapi staminanya, determinasi, dan semangat juangnya yang ga kenal dengan kata lelah adalah sebuah nilai tambah tersendiri buat pemain yang sangat low profile di di dalam & luar lapangan ini.

Mungkin rahasia dapur orang Korea dengan ginseng saktinya, serta latar belakang negara Korea yang panas dengan perang saudara membuat para pemain Koea umumnya, dan Park khususnya menjadi sosok yang punya stamina 150% dibanding pemain lain yang ada di lapangan bermasanya.


FYI aja, Park adalah the one & the only pemain Asia yang pernah mencicipi laga final UEFA Champions League & juga satu2nya pemain Korea yang pernah memenangkan piala UEFA Champions League.

Park dibeli United tahun 2005 dengan harga 4 juta pounds. Park dibeli dri klub Belanda, PSV Eondhoven setelah tampil gemilang bersama klub itu di UEFA Champions League. Saat semifinal  vs AC MIlan, Park bermain kesetanan, meski pada akhirnya PSV gagal lolos.

Awalnya banyak spekulasi yang mengatakan kedatangan PArk ke United bukan karena kualitasnya, melainkan sisi bisnis United untuk makin mengahrumkan nama klub ini di Asia, khusunya Korea. Hal itu diperkuat dengan adanya nama Dong Fang Zhou, streiker muda China yang secara fantastis ada di skuad United. (sayang nama terakhir gagal membuktikan diri di Theater Mimpi). Tapi secara perlahan namun pasti, Park menampar semua isu miring tersebut. Meski ga selalu bermain reguler tiap minggunya, dia selalu memberi semua kemampuannya jika dipercaya SAF turun ke lapangan.


AWAL KARIR
Park tumbuh besar di Suwon, sekitar 30km dari kota Seoul, Korsel. Pada tahun 1999, saat United meraih treble, Park kemudian bermain di Myongji University. Dia dulunya lebih banyak bermain sebagai gelandang bertahan lho :). Setahun kemudian, atas rekomendasi pelatihnya, dia berpetualang ke negeri matahari terbit, Jepang, untuk bermain bersama Kyoto Purple Sanga selama 3 tahun. Di Kyoto, dia bermain sebanyak 76x & mencetak 11 gol. Hal inilah yang kemudaian mengantarkannya menjadi salah 1 punggawa Korsel di World Cup 2002 yg berlangsung di Japan & Korea.


PSV EINDHOVEN (2003–2005)


SOCCER-SKOREA-PSV-LA-PARK-CELEBRATE

Tahu ga asal mula kenapa Park bisa melanglang buana ke negeri kincir angin ini? bersama klub sebesar PSV lagi ?
Tak lain tak bukan krn  Guus Hiddink. Ya, Guus Hiddink adalah pelatih asal Belanda yang membesut Korsel di WC 2002 & membawa Korsel melaju penuh kejutan dan kontroversi sampe ke semfinal untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu.

Tahun 2003, ketika Guus Hiddink kembali ke Belanda utk melatih PSV, tak lupa serta merta dia membawa Park ke skuad garis merah garis putih itu bersama rekan lainnya disisi kiri pertahanan Koresl, Lee Young-Pyo (dulu sempat maen di Totenham setelah dari PSV). Lagu  "Song for Park" ada dalam album official PSV yang bertajuk "PSV Kampioen" sebagai wujud rasa terima kasih atas kegemilangannya.

Park bermain sebanyak 64x dan mencetak 13 gol di sana !



TIMNAS KORSEL


South Korea's Park Ji-sung reacts after scoring the second goal against United Arab Emirate during a soccer match for Asian qualifiers for the 2010 FIFA World Cup at Seoul World Cup Stadium in Seoul, South Korea, Wednesday, Oct. 15, 2008.(AP Photo/Ahn Young-joon)

Sebelum naik promosi ke timnas senior, Park mencicipi 20 laga bersama timnas U-23 Korea. Dari tahun 1999–2004, dia berhasil membuat 3 gol.

Tahun 2000, dia mulai membela timmnas Korea, dari 94 partai yang dijalani sampe sekarang, Park telah memberikan 13 gol buat negaranya. Pada 11 October 2008, dia menjadi kapten dan memimpin rekan2nya menang 3-0 atas Uzbekistan dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010. Park menjadi top skorer tim dengan 5 golnya selama kualifikasi :)



MANCHESTER UNITED


Park dibeli tauhn 2005, pada tahun 2009 dia memperpanjang kontrak bersama Red Devilos sampai tahun 2012. Park sempat mengeluarkan statement bahwa dia ingin mengakhiri karirnya di United :)
Park mendapat gaji £65,000 per minggu selama di United. Meski sering gagal tampil sebagai starter akibat cedera lutut yang mengganggunya, tetapi itu tidak mebuat Park putus asa. Bahkan, status minornya sebagai orang Asia tidak mebuatnya minder. Satu hal yang patut kita contoh :)
So far, sampai tulisan ini diangtkat, Park telah bermain 112x untuk United & mencetak 16 gol !

Quotes: "He's a real players' player. Up there with best in world for movement and so intelligent and direct with runs off the ball. His work-rate is unreal; he adds a dimension no other player brings to the team. He's underrated a real top player." Rio Ferdinand, March 2009.



GELAR KLUB & PRIBADI
 


Korea Selatan 
AFC Asian Cup - Third Place (1) 2000
FIFA World Cup - Fourth Place (1) 2002

Club

Kyoto Purple Sanga 
  • J. League Division 2 (1): 2001
  • Emperor's Cup (1): 2002
 PSV Eindhoven
  • Eredivisie (2): 2002–03, 2004–05
  • KNVB Cup (1): 2004–05
  • Johan Cruijff-schaal (1): 2003
  • Peace Cup (1): 2003

Manchester United
  • Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
  • Football League Cup (3): 2005–06, 2008–09, 2009–10
  • UEFA Champions League (1): 2007–08
  • FIFA Club World Cup (1): 2008
  • FA Community Shield (1): 2010
Individual
  • Peace Cup MVP (1): 2003
  • UEFA Champions League Best XI (1): 2005
  • KNVB Cup MVP (1): 2004–05
  • Eredivisie Best XI (1): 2004–05
  • FIFA.com Best Asian Player in Europe (1): 2007

*dikutip dari berbagai sumber

-DB7-

Monday, December 13, 2010

Catatan RG11 : Napak Tilas Laga United vs Arsenal Suplemen penambah wawasan untuk United Fans


jack_wilshere 16:26
@rioferdy5 next time your staying in london tweet me and we will hook up! topman see you monday! and i want your shirt after!!!
jack_wilshere 15:59
@rioferdy5 dont think so mate! Gaffer wont let us! Why mate!? 
jack_wilshere 14:47
Top of the league!!!! jack_wilshere 13:06
See you soon @rioferdy5 and lets hope so @piersmorgan what a result that would be!!!


Deretan tweet dari gelandang muda Arsenal , Jack Wilshere , untuk bek kawakan United , Rio Ferdinand , menjadi salah satu bumbu menjelang laga antara Manchester United dan Arsenal . Klub asal London Utara ini , terutama di era Arsene Wenger , sudah menjelma menjadi salah satu kekuatan d Inggris dan Eropa , dan persaingan dengan United menjadi salah satu tontonan seru yang mewarnai persaingan perebutan gelar juara EPL .

Ada banyak cerita menarik , dimana kedua tim ( Manchester United dan Arsenal ) saling menjatuhkan dan bersaing ketat terutama di akhir 90-an dan awal 2000-an . Arsenal berhasil meraih double winners ( gelar EPL dan F.A Cup ) pada musim 1998/1999 dan 2001/2002 , sementara United meraih treble winners pada musim 98/99 dan 3 gelar EPL berurutan ( musim 1998/1999 s/d 2000/2001 ) . Disamping raihan prestasi , tentu ada bumbu yang tak kalah menariknya yaitu perseteruan antara 2 manajer jenius yang melatih masing-masing klub , yaitu Alex Ferguson dan Arsene Wenger .

Kedua pelatih , Fergie dan Wenger , kerap saling berbalas ejekan dan beberapa kali terlibat psy war baik sebelum ataupun sesudah laga yang sarat akan emosi .  Sebelum kedatangan Jose "The Special One" Mourinho di kancah EPL , duel United - Arsenal adalah salah satu laga yang sering ditunggu-tunggu karena mempertemukan 2 buah klub kandidat juara EPL .

FERGUSON ON WENGER

"They say he's an intelligent man, right? Speaks five languages. I've got a 15-year-old boy from the Ivory Coast who speaks five languages." - Ferguson plays down Wenger's linguistic dexterity in 2003.

"In the tunnel Wenger was criticising my players, calling them cheats, so I told him to leave them alone and behave himself. He ran at me with hands raised saying 'what do you want to do about it?' It's a disgrace, but I don't expect Wenger to ever apologise, he's that type of person." - Ferguson really gets stuck into Wenger in January 2005.

WENGER ON FERGUSON

"I'm ready to take the blame for all the problems of English football if that is what he wants." - Wenger responds after Ferguson questions Arsenal's lack of homegrown players.

"Ferguson's out of order. He has lost all sense of reality. He is going out looking for a confrontation, then asking the person he is confronting to apologise. He's pushed the cork in a bit far this time and lost a lot of credibility by saying what he said." - more bickering from January 2005.

Ada banyak skandal dan cerita seru sepanjang sejarah duel United - Arsenal di era Fergie-Wenger . Pertama , musim 2003/2004 , eksekusi penalti dari Van Nistelrooy pada menit 90 yang gagal dan membuat kedudukan imbang 0-0 di Stadion Old Trafford . Sejumlah pemain belakang Arsenal tidak puas karena menganggap Van Nistelrooy berbuat curang untuk mendapatkan penalti tersebut . Keown , Lauren , dan beberapa pemain lainnya menngeroyok Nistelrooy pasca eksekusi penalti yang gagal , dan membuat pertandingan dihentikan sementara waktu . 

Orang tentu masih ingat pada awal musim 2004/2005 , kala United menghentikan rekor tak terkalahkan Arsenal sebanyak 49 pertandingan , di Stadion Old Trafford . Situasi panas menjalar. Seorang pemain Arsenal ( banyak yang mempercayai bahwa sosok pemain tersebut adalah Cesc Fabregas ) bahkan sempat terpancing emosi dan melemparkan pizza ke wajah Ferguson. Kasus ini akhirnya dikenal sebagai Skandal Pizza atau Pizza-Gate .

Pada pertemuan berikutnya (masih di musim 2004/2005) , di Stadion Highbury , terjadi keributan di lorong menuju ruang ganti. Patrick Vieira (Arsenal) cekcok dengan Gary Neville. Kapten Manchester United saat itu, Roy Keane, tak terima dan bersitegang dengan Patrick Viera . Keduanya pun tidak mau berjabat tangan sampai laga digelar , walau bertemu dalam undian koin dan berfoto bareng dengan wasit serta asisten wasit . Hasil akhir 4-2 berpihak kepada United , walau sempat tertinggal 1-2 di babak pertama .

Beberapa sejarah dan data statistik , berkaitan dengan laga Manchester United vs Arsenal :

1. Gol terbanyak match United-Arsenal adalah 9 gol (5-4) pada 01/02/1958. Duncan Edwards mencetak 1 gol saat itu,
2. United telah berhadapan 209 kali dengan Arsenal dan mencatat kemenangan 86 kali, seri 46 kali, kalah 77 kali.
3. Brian Kidd, Andy Cole, Viv Anderson, & Mikael Silvestre adalah 4 dari 14 pemain yg pernah bermain untuk kedua klub.
4. George Graham dan Stewart Houston adalah dua orang mantan pemain United yang kemudian melatih Arsenal.
5. Rekor penonton terbanyak match United vs Arsenal adalah 99.219 orang pada final FA Cup 1979 (12/05/1979).
6. Jack Rowley adalah pemegang jumlah gol terbanyak United melawan Arsenal. Ia bermain 17 kali dan mencetak 10 gol.
7. Ryan Giggs memegang rekor penampilan terbanyak dalam laga Manchester United vs Arsenal sejumlah 44 kali.
8. Terakhir kali United kalah dari Arsenal adalah 1-2 pada 08/11/2008 di Emirates. Rafael mencetak gol debutnya ketika itu.
9. Terakhir kali United draw dengan Arsenal adalah 0-0 pada 16/05/2009, ketika United mengangkat trofi di Old Trafford.
10. Terakhir kali United menang melawan Arsenal adalah 3-1 (31/01/2010) di Emirates. Pencetak gol adalah Nani 33', Rooney 37', Park 52'

Glory Glory Manchester United
Love United Hate Glazer

Tuesday, October 26, 2010

M.U.F.C ( Manchester Unbeaten Football Club ) The EPL King of Draw : Is this the right time to retire , Fergie ?


"My greatest challenge is not what's happening at the moment, my greatest challenge was knocking Liverpool right off their f*cking perch. And you can print that!"
- Sir Alex Ferguson, 2002 -


          Alex Ferguson mengungkapkan hal tersebut dalam suatu wawancara dengan salah satu media Inggris pada tahun 2002 . Saat dimana Fergie berencana untuk pensiun setelah membawa United merajai era 90-an dan memutus hegemoni rival tradisional mereka , yaitu Liverpool . Dan sejarah mencatat , Fergie akhirnya menunda keputusan pensiun dan tetap menjadi nakhoda The Red Devils hingga saat ini . Bagaimana kiprah manajer terbaik dalam sejarah EPL dan The Longest Serving Manager of Manchester United di musim 2010/2011 tersebut ?
   
          Manchester United mengawali pembukaan musim EPL 2010/2011 dengan gagah perkasa . Chelsea dipaksa menyerah dengan skor 1-3 di Stadion Wembley dalam pertandingan Community Shield 2010 , dan United tampak begitu yakin dalam memulai perjalanan di musim 2010/2011 . Berdasar data statistik 3 tahun terakhir , juara Community Shield adalah favorit kuat dalam perebutan gelar juara EPL . Apakah sesederhana itu ?

          Pasca pertandingan Community Shield , United sudah melalui 13 pertandingan di semua ajang kompetisi . Dan dari semua pertandingan tersebut ( 9 pertandingan EPL , 3 pertandingan UCL / UEFA Champions League , dan 1 pertandingan Carling Cup ) , keseluruhan partai dilalui tanpa kekalahan sedikitpun . Hasil yang membanggakan untuk semua Red Army dan pendukung United yang ada di seluruh penjuru dunia ? Wait for a moment , please .

Strategi Manchester United di Bursa Transfer Musim Panas 2010


          Sebelum melangkah ke hasil pertandingan , ada baiknya kita sedikit melangkah mundur ke medio Juli-Agustus 2010 . Yaitu pada saat bursa transfer musim panas baru saja dibuka , dan United mempunyai kesempatan untuk merekonstruksi skuad yang ada . Apa yang terjadi kemudian ? United melego 2 pemain yang kesulitan mendapatkan tempat utama , yaitu Ben - I can’t kick the ball - Foster ( ke Birmingham City , Inggris ) , dan Zoran Tosic ( ke CSKA Moscow , Rusia ) , ditambah beberapa pemain jebolan tim Reserve United yang mencoba mengadu nasib di luar Carrington , yaitu Rodrigo Possebon , Danny Simpson , Craig Cathcart , Fabian Brandy , dan Sam Hewson.

          Berapa pemain yang didatangkan Fergie ke Old Trafford ? Ada 3 orang yang diproyeksikan menjadi kompetitor pemain lama di tim Utama , yaitu Javier “Chicarito”  Hernandez (dari Chivas Guadalajara , Meksiko) , Chris Smalling (dari Fulham , Inggris) , dan The Unpredictable – Most Shocking – Transfer ever and Top Scorer of Homeless World Cup … Bebe (dari Vitória de Guimarães , Portugal) . Di samping itu , masih ada beberapa nama yang didatangkan oleh tim Reserve dan tim Akademi di Carrington , yaitu Joe Coll (Kiper , Irlandia) , Marnick Vermijl (Bek Sayap , Belgia) , Luke McCullogh (Bek Tengah , Irlandia Utara) dan Gyliano Van Velzen (Gelandang Sayap, Belanda) .

          Ada persamaan diantara pemain-pemain yang didatangkan United di bursa musim panas 2010 ? Semua pemain tersebut masih berusia belia , yaitu kurang dari 23 tahun . Semenjak musim panas 2009 , United memang memprioritaskan membeli pemain dengan usia kurang dari 25 tahun . Suatu strategi visioner yang mengarah ke arah pembinaan pemain muda dan melanjutkan rantai regenerasi di tim utama United .

          Sayangnya , sebagian besar fans United justru melihat kebijakan tersebut sebagai bentuk pelarian tanggung jawab dan ketidakmampuan klub dalam membeli pemain kelas dunia yang berharga mahal . Now , our mountain debts really cost us in the transfer market . Furthermore , Fergie always answers this situation with one popular sentence , “There is no value in the transfer market , and our skuad is good enough to compete with others” .

Manchester United : The EPL King of Draw

          Bagaimanakah performa United di musim 2010/2011 ? Ada sebuah anekdot dari Manchester United Haters yang menjuluki United sebagai “The King of Draw” di musim 2010/2011 , khususnya di ajang EPL 2010/2011 . Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ? Sederhana saja , dari 9 pertandingan EPL yang sudah dilalui oleh United , 5 diantaranya dilalui dengan hasil imbang .  Ironisnya , semua hasil imbang tersebut didapat dari tim medioker seperti Fulham , Everton , Sunderland , Bolton , dan West Bromwich Albion .

Hasil yang menyesakkan , mengingat United punya kesempatan meraih 3 angka penuh di 3 partai di atas , yaitu :

1) Pertandingan vs Fulham , di Stadion Craven Cottage 
United sudah unggul 2-1 di pertandingan vs Fulham , dan bahkan mendapat kesempatan untuk memperlebar keunggulan dengan kesempatan penalti yang diambil oleh Nani . Hasil akhirnya ? I don’t even have to mention the result .

2) Pertandingan vs Everton , di Stadion Goodison Park
Gol dari Fletcher , Vidic , dan Berbatov membuat United memimpin 3-1 sampai dengan menit 90 di pertandingan vs Everton , dan kemudian disamakan dengan perjuangan heroik layaknya di medan perang , pada menit-menit Injury Time .

3) Pertandingan vs West Bromwich Albion , di Stadion Old Trafford
Sempat unggul 2-0 di babak pertama . Puluhan ribu penonton di Old Trafford harus gigit jari akibat Own Goal dari Patrice Evra dan blunder konyol ala “Boy School error” dari kiper gaek , Edwin Van der Sar  .

          Di sisi lain , hasil imbang di kandang Sunderland dan Bolton adalah suatu hal yang pantas didapat oleh United , mengingat performa mereka di kandang memang luar biasa . We deserved to bring a draw result in those matches . Simply and enough said .

          Apa yang salah dengan performa United saat ini ? Skuad United di musim 2010/2011 relatif tidak berubah jika dibandingkan dengan musim lalu . Artinya , skuad inti dari Manchester United tidak mengalami perubahan yang signifikan . Dengan demikian , siapakah yang patut disalahkan dengan performa United yang stagnan dan tren cenderung menurun di awal musim ? Apakah ini pertanda bahwa kemampuan dari Sir Alex Ferguson sudah mengalami kemunduran ? If United can’t find their best performance and back on the “title race” track immediately , than we must forget about EPL trophy .

Faktor Penyebab Stagnansi dan Tren Menurun Manchester United di Awal Musim 2010/2011

I . Perubahan Skema Permainan di Musim 2010/2011

          Di musim 2009/2010 , sentra permainan United terletak di pundak Wayne Rooney , P.F.A Player of the Season 2009/2010 . Performa Rooney dengan torehan 34 gol dari semua ajang kompetisi di musim 2009/2010 adalah bukti sahih teorema tersebut . Alhasil , United di musim lalu lebih banyak tampil dengan formasi 4-3-3 atau 4-5-1 , mengingat tandem Rooney di lini depan , Dimitar Berbatov , sedang mengalami penurunan performa . Sementara itu , Michael Owen harus puas melakoni peran sebagai Super Sub Player dan Federico Macheda harus istirahat lama akibat cedera selama beberapa bulan .

          Di awal musim 2010/2011 , kedatangan Javier “Chicarito” Hernandez sudah mengubah skema permainan United . Apalagi , United berada dalam kondisi surplus penyerang dengan jumlah 7 orang , yaitu Wayne Rooney , Dimitar Berbatov , Michael Owen , Javier Hernandez , Federico Macheda , Danny Welbeck , dan Mame Biram Diouf. Keadaan tersebut “memaksa” Fergie beralih ke formasi klasik 4-4-2 sepanjang awal musim 2010/2011 , dan meminjamkan Diouf serta Welbeck ke klub EPL lain nya , yaitu Blackburn Rovers dan Sunderland.

II. Buruknya Koordinasi Lini Pertahanan United

          Kekuatan Manchester United selama 4 tahun terakhir adalah solidnya lini pertahanan , di mana duet Ferdinand – Vidic menjadi jaminan mutu kokohnya barisan pemain belakang tim . Rekor Clean Sheet di EPL yang ditorehkan Van der Sar pada musim 2008/2009 adalah salah satu parameter stabilnya koordinasi lini pertahanan United . Namun , semua itu seakan menguap di awal musim 2010/2011 ini . Lini belakang The Red Devils sangat rentan ditembus oleh barisan penyerang dan gelandang tim lawan .

          Dibalik hasil buruk di beberapa laga EPL , dibutuhkan seorang “Scapegoat” . Dan personal yang banyak mendapatkan kritikan tajam adalah bek muda didikan Akademi Carrington , yaitu Jonny Evans . Setelah tampil stabil di pertandingan pra musim dan Community Shield , performa Evans menurun drastis di pertandingan EPL , khususnya laga tandang . Praktis United baru sekali mendapat poin penuh pada 5 laga tandang EPL yang sudah dijalani . Dan celakanya , Evans ikut ambil bagian di 3 pertandingan tandang tersebut .

          Form is temporary , but class is permanent . Evans “hanya” mengalami bad season , dan hal tersebut normal terjadi pada semua pesepakbola di Liga-liga dunia . Dibandingkan menyalahkan seseorang , lebih baik mencari solusi dari rentannya lini belakang tim . Berapapun gol yang dicetak oleh penyerang atau gelandang United , jikalau lini belakang terlalu “mudah” memberikan gol kepada tim lawan juga percuma .

          Disamping Evans , beberapa punggawa lini belakang lainnya juga belum menunjukkan performa yang optimal . Evra belum kembali ke performa terbaiknya layaknya 4 musim terakhir pasca insiden mogoknya pemain Timnas Perancis di Piala Dunia 2010 lalu . Vidic tampak kurang “garang” setelah ban kapten melingkar di lengannya . Ferdinand dan Neville rentan cedera . Sementara , O’Shea dan Brown sudah melewati masa keemasan dan kualitas permainan mereka mulai menurun .

III. Tidak Ada Sosok Gelandang Bertahan ( Defensive Midfielder ) Kelas Dunia


          United memiliki figur gelandang bertahan kelas wahid dalam sosok Owen Hargreaves . Sayangnya , gelandang kelahiran Kanada tersebut dibelit cedera lutut parah dalam 2 tahun terakhir dan terancam harus pensiun dini . Selain Hargreaves , praktis hanya ada nama Darren Fletcher yang bisa memainkan peran sebagai box-to-box midfielder . Nama lain seperti Michael Carrick dan Darron Gibson tidak punya determinasi dan kualitas tackle sebagus Fletcher atau Hargreaves .

          Sekarang bayangkan , United memainkan pola klasik 4-4-2 flat dengan menempatkan seorang Defensive Midfielder ( DM ) di lini tengah . Di masa lalu , ada sosok “hard man” seperti Paul Ince dan Roy Keane sebagai gelandang jangkar , dan jago merusak ritme lini tengah tim lawan . Sementara , musim 2010/2011 ini , peran tersebut dilakoni oleh Fletcher , Gibson , dan Carrick secara bergantian . Dan kualitas mereka masih dibawah Paul Ince dan Roy Keane .

IV. Kurang nya kreativitas ( lack of creativity ) di lini tengah United

          United hanya mempunyai seorang gelandang serang dengan performa stabil , visi bagus , passing akurat , shooting terarah dan berpengalaman , yaitu Paul Scholes . Gelandang berusia 35 tahun ini masih diandalkan Fergie sebagai Jendral lini tengah United . Hal yang absurd , mengingat persaingan yang ketat di EPL dan tim-tim lawan memperkuat skuad mereka dengan tambahan pemain berkualitas , United justru tidak menambah stok gelandang serang ( Attacking Midfielder ) yang berpengalaman dan “siap pakai” di tingkat EPL atau UCL .

          Ketika Scholes absen , maka  lini tengah United terlihat kurang bergairah dan kesulitan dalam menembus lini pertahanan lawan . Mengingat usianya yang tidak muda lagi , terlalu riskan untuk memaksakan Scholes bermain seminggu 2x . Di sisi lain , Anderson yang diharapkan menjadi suksesor Scholes belum menunjukkan performa yang stabil .

          Faktor cedera parah Antonio Valencia serta cedera kambuhan Ryan Giggs juga menjadi pukulan telak untuk United . Ketidakseimbangan serangan di sisi sayap langsung terlihat , yaitu terlalu condong ke arah Nani di salah satu sisi lapangan . Hal yang buruk , mengingat tim lawan mudah untuk mengatasi taktik tersebut.
 
V. Buruknya performa Rooney di musim 2010/2011

           Pasca cedera di laga perempat final UCL 2009/2010 vs Bayern Muenchen , Rooney belum kembali ke performa terbaiknya . Bahkan dia harus mengalami mimpi buruk di gelaran akbar Piala Dunia 2010 dengan tidak mencetak gol sebijipun . Sementara itu , di kompetisi level Klub musim ini , Rooney baru mencetak 1 gol yaitu tendangan penalti pada laga vs West Ham United . Catatan gol yang buruk , untuk ukuran penyerang andalan United .

          Skandal pribadi yang diekspos oleh media Inggris ikut mempengaruhi performa striker bertubuh gempal tersebut . Apakah Rooney akan kembali ke performa terbaiknya setelah menandatangani perpanjangan kontrak dan memecahkan rekor sebagai pemain sepakbola bergaji termahal di muka bumi ?

Kesalahan Taktik dari Alex Ferguson di Awal Musim 2010/2011

      
          Fergie adalah manusia biasa , dan pernah membuat kesalahan dalam hal taktik atau strategi . Taktik tradisional yang bertumpukan pada serangan sayap adalah patron utama serangan United , dan hal tersebut tetap berlaku sampai detik ini . Sayangnya , disaat United setia dengan pola baku selama bertahun-tahun , klub-klub lain senantiasa memperbaharui skema serangan , dan berinvestasi pada pemain yang lebih bagus daripada skuad tahun sebelumnya .

Daftar kesalahan Fergie di awal musim 2010/2011 :

1) Mempertahankan trio Class of 1992

          Fergie di musim 2010/2011 masih bersikeras untuk mempertahankan trio Class of 1992 di skuad tim utama United . Nostalgia ala Fergie memang membawa konsekuensi logis , yaitu pemain Old Crack tersebut tidak bisa dipaksakan bermain seminggu 2x dalam tempo 90 menit . Dan sisi buruknya , pemain muda didikan Akademi harus rela dipinjamkan ke klub lain demi mendapatkan menit bermain lebih banyak .

          Diantara Paul Scholes , Ryan Giggs , dan Gary Neville , pemain gelandang berkostum #18 adalah sosok yang mempunyai performa paling stabil . Giggs dan Neville harus menyadari , bahwa fisik mereka rentan cedera dan sudah saatnya untuk gantung sepatu atau pensiun .

2) Tetap memainkan Wayne Rooney , walaupun performanya sedang menurun drastis

         
          Wayne Rooney adalah penyerang terbaik Inggris , dan andalan Klub ataupun Timnas dalam 6 tahun terakhir . Ironisnya , pemain kelahiran kota Liverpool tersebut belum kembali ke performa terbaiknya pasca cedera ankle kaki kiri pasca laga vs Bayern Muenchen di UCL 2009/2010 . Di saat stok penyerang United melimpah ruah di bangku cadangan , Fergie tetap “keras kepala” memberikan salah satu slot di lini depan kepada Rooney .  

3) Memberikan ban kapten kepada Nemanja Vidic

          United di musim sebelumnya punya hierarki tersendiri dalam menentukan urutan kapten di Tim Utama . Urutan pertama adalah Gary Neville , urutan kedua adalah Ryan Giggs , dan urutan ketiga adalah Rio Ferdinand . Dan di musim 2010/2011 , kapten tim Utama United adalah Nemanja Vidic .
    
          Keputusan tersebut patut dipertanyakan , mengingat masih ada figur senior di tim Utama United seperti Ryan Giggs , Rio Ferdinand , Edwin Van der Sar , Paul Scholes , Patrice Evra , dan Darren Fletcher . Apalagi Vidic bukanlah tipikal pemain belakang yang piawai mengorganisir barisan pertahanan . Alhasil , kita bisa melihat bagaimana buruknya koordinasi lini belakang United di awal musim 2010/2011 .

Contoh Blunder taktik Fergie di beberapa laga EPL :

          Dalam laga vs Everton , gol di menit injury time lahir dari serangan yang berawal di sisi kanan pertahanan United . Dan bek yang bertanggung jawab di posisi tersebut adalah Gary Neville . Buruknya stamina Neville dan menurunnya kecepatan akibat bertambahnya usia harus dibayar dengan mahal . Sesaat setelah laga ini , kita semua tahu bagaimana perasaan fans Bayern Muenchen yang harus melihat tim kesayangannya dibobol 2 gol pada menit-menit akhir di final UCL 98/99 .

          Dalam laga vs West Bromwich Albion , tidak adanya stok gelandang sayap di bangku cadangan cukup mengherankan . Ketika Giggs mengalami cedera , justru sosok seperti Darron Gibson yang dimasukkan kedalam lapangan , dan akibatnya Anderson harus digeser ke posisi sayap kiri . Hasilnya ?  Gagal total .

          The season is not over yet . There still 7 months to go and compete with other clubs . Is this the right time to retire , Fergie ? Or you have a brilliant solution to reach the 12th EPL trophy in May 2011 ? Show us your magic , Sir .

Glory Glory Manchester United
Love United Hate Glazer
                                                                                                                  
                                                                                                                       #RG11#
   Admin di Fans Page FB: Manchester United ( Indonesia )

Wednesday, September 29, 2010

MAN OF THE MATCH : Chicarito

Chicarito
 Javier 'Chicharito' Hernandez menjadi pahlawan kemenangan 1-0 Manchester United saat menyambangi markas Valencia dimatchday 2 Champions League. Pujian langsung diarahkan Sir Alex Ferguson buat Chicharito.

Keputusan Ferguson yang menarik Anderson pada menit 77 dengan memasukkan Javier Hernández membuahkan hasil. Hernandez berhasil mencetak gol penentu di menit 85 sekaligus mengantarkan Iblis Merah di puncak klasemen Grup C.

"Saya rasa di babak kedua kami lebih baik, lebih punya penetrasi. Tapi ketika Anda datang ke sini (Mestalla) Anda harus punya pertahanan yang solid," ujar Ferguson kepada
 ITV1.

"Saya pikir apa yang di bawa Chico adalah penetrasi. Ada sebuah momen sebelum ia mencetak gol dimana dia melakukan lari yang hebat meninggalkan mereka dan itu apa yang kami butuhkan di tahapan itu," lanjut Ferguson.

"Perubahan menyamankan kami dalam hal memberikan kami energi dan kecepatan. Ini hasil bagus bagi kami. Karena tidak mudah datang di sini. Kami senang menang," lanjutnya.

Ferguson juga pantas bahagia dengan kembalinya Rio Ferdinand di jantung pertahanan Iblis Merah. Selama ini, Ferdinand dianggap menjadi tandem terbaik Nemanja Vidic.

Pada pertandingan itu, Ferdinand tampil 90 menit penuh setelah lama absen karena cedera punggung yang dialaminya menjelang Piala Duni 2010 lalu. "Saya senang dapat kembali dan bermain. Tampil di sini (Mestalla) dan bermain 90 menit sungguh fantastis," ujar Ferdinand.(VIVANEWS)

LIGA CHAMPION (2) : Valencia vs Manchester United (0-1)

Kendati dikurung terus nyaris sepanjang laga, Manchester United akhirnya berhasil meraih kemenangan. Pasukan Sir Alex Ferguson itu menekuk Valencia 1-0 berkat gol Javier 'Chicharito' Hernandez.

Dari catatan yang dilansir Soccernet, Valencia memenangi penguasaan bola 54:46. El Che juga lebih banyak melepaskan tendangan, yakni sebanyak 10 kali, sementara The Red Devils hanya delapan kali.

Tapi dominasi Valencia runtuh ketika Chicharito membobol jala Cesar di menit 85. Gol itu pun menjadi satu-satunya gol dalam laga ini sekaligus menjadi gol kemenangan MU.

Berkat hasil ini, MU memimpin klasemen sementara Grup C dengan nilai 4, sedangkan Valencia ada di posisi tiga dengan koleksi nilai 3. Posisi dua gup ini ditempati oleh Glasgow Rangers yang di saat bersamaan menang 1-0 atas Bursaspor.

Jalannya Pertandingan

Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Mestalla, Kamis (30/9/2010) dinihari WIB, Valencia langsung tampil menggebrak dan menekan pertahanan MU.

Pada menit 15, sebuah umpan silang dari sisi kiri gagal dihalau oleh Edwin Van der Sar. Bola disundul oleh Roberto Soldado, dan gawang sudah tanpa pengawal, tapi melambung di atas mistar.

Di menit 33, Pablo mengirimkan umpan dari sisi kanan. Bola kembali gagal dihalau pertahanan MU. Sial bagi Valencia, Juan Mata dan Soldado yang ada di tiang jauh gagal menjangkau bola juga.

Sementara itu di kubu 'Setan Merah', tak tampilnya sejumlah pemain utama membuat serangan mereka mandek. Tak banyak bola dialirkan kepada Dimitar Berbatov yang berperan sebagai penyerang tunggal. Lini tengah yang digalang Nani, Michael Carrick dan Darren Fletcher pun kerap kehilangan bola.

Dominasi Valencia masih berlanjut di babak kedua dan mereka kembali menciptakan sejumlah peluang. Beberapa umpan silang dari kedua sisi sayap sempat membuat pertahanan MU ketar-ketir.

Pada menit 73, Soldado mendapatkan sebuah umpan dari sisi lapangan. Ia menyambutnya dengan sundulan, tapi bola masih melebar di sisi gawang Van der Sar.

Tiga menit berselang, giliran Manuel Fernandes yang mendapatkan kesempatan emas. Sial bagi gelandang asal Portugal ini, tendangan kerasnya masih bisa ditepis Van der Sar.

Tapi MU bangkit memasuki 10 menit terakhir pertandingan. Masuknya Federico Macheda dan Chicharito, menggantikan Berbatov dan Anderson, membuat lini serang mendapatkan suntikan darah segar. Dan terbukti, mereka berdualah yang berperan dalam terciptanya gol.

Sebuah operan Macheda dari sisi kanan, diterima Chicharito dengan kaki kiri. Dengan kecepatannya, pemain asal Meksiko itu kemudian melepaskan tendangan di tengah kawalan ketat dua bek Valencia. Tendangan keras kaki kirinya kemudian menghujam gawang Cesar.

Gol di menit 85 tersebut pun membuat pendukung MU lega. Tiga poin akhirnya berhasil diraih usai diserang habis-habisan di sepanjang laga.(detiksport)

Susunan Pemain:

Valencia: Cesar, David Navarro, Hedwiges Maduro, Jeremy Mathieu, Miguel, Alberto Costa (Manuel Fernandes 74), David Albelda (Mehmet Topal 86), Juan Mata, Pablo, Roberto Soldado, Alejandro Dominguez (Aritz Aduriz 59).

Manchester United: Edwin Van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Rafael da Silva (John O'Shea 90), Michael Carrick, Anderson (Javier Hernandez 77), Darren Fletcher, Park Ji-Sung, Nani, Dimitar Berbatov (Federico Macheda 85).

Sunday, September 26, 2010

Sixth Week : Bolton vs Manchester United (2-2)

Setelah sempat ketinggalan 1-2, Manchester United kembali sukses menyamakan kedudukan. Michael Owen membuat gol kedua MU sekaligus membuat kedudukan seimbang 2-2.

Pertandingan antara MU kontra Bolton digelar di Reebok Stadium, Minggu (26/9/2010). The Red Devils lebih dulu tertinggal setelah Zat Knight mencetak gol pertama di menit keenam.

Namun keunggulan itu cuma bertahan 17 menit. Setelah menerima operan dari Wayne Rooney, Nani berlari menggiring bola dan menusuk pertahanan Bolton. Ia lantas melepas tendangan yang bersarang di pojok kiri gawang Jussi Jaaskelainen. 

MU terus berusaha menggandakan keunggulannya dengan menekan tim tuan rumah. Namun sejumlah peluangnya masih gagal menghasilkan gol tambahan. Skor masih tetap 1-1 hingga 45 pertama laga berakhir.

Gempuran MU terus mengalir pasca jeda. Passing dari Frederico Macheda diterima Dimitar Berbatov yang kemudian melepas sepakan keras namun cuma menghasilkan sepak pojok.

Gawang MU kembali bobol. Berawal dari operan John Elmander, Petrov menggocek bola ke sisi kiri kotak dan cukup leluasa melepas sepakan yang sempat menyentuh badan Darren Fletcher sebelum bersarang di gawang.

Di menit 74, tim tamu kembali membuat kedudukan seimbang. Diawali dari tendangan bebas Nani, Owen menyambutnya dengan sundulan yang sukses menembus gawang Bolton. Skor kini 2-2.(DETIK)


Susunan Pemain:
Bolton: Jaaskelainen, Ricketss, Knight, Robinson, Steinsson, Muamba, Holden, Petrov, Chung-Yong, Davies, Elmander

MU: Van der Sar, Evans, Vidic, Evra, O'Shea, Scholes, Fletcher (Owen 71'), Giggs (Ji-Sung 53'), Nani, Rooney (Macheda 60'), Berbatov