Fenomena 6-0 merambah Liga Primer 2010/2011.Terciptanya skor tersebut bahkan berpeluang terus berlanjut karena musim kompetisi masih menyisakan lebih dari 350 pertandingan.
Tercatat ada empat pertempuran yang berkesudahan 6-0 walau dua pekan Liga Primer belum genap digelar, dengan partai antara Manchester City (Man City) dan Liverpool baru dilaksanakan dini hari tadi WIB.Kedudukan 6-0 sekaligus skor paling populer mengalahkan 2-1 yang telah tiga kali terjadi (Wolverhampton Wanderers vs Stoke City, Birmingham City kontra Blackburn Rovers, Stoke melawanTottenham Hotspur). Chelsea merupakan tim pertama yang melakukannya saat menghancurkan West Bromwich Albion (WBA) pada laga pertama, Sabtu (14/8). Pasukan Carlo Ancelotti kembali menghajar musuh, kali ini giliran Wigan Athletic, enam gol tanpa balas pada duel kedua, Sabtu (21/8).
Dua tim lain, yaitu Arsenal yang membungkam Blackpool dan terakhir Newcastle United menghantam Aston Villa, Minggu (22/8). Jumlah empat duel skor 6-0 ini pun menyamai sejarah tertinggi Liga Primer yang digoreskan musim 2007/2008. Ketika itu pertarungan yang berkesudahan 6-0 adalah Chelsea kontra Man City, Liverpool versus Derby County, Manchester United menghadapi Newcastle, dan Derby County melawan Villa.Namun, torehan musim tersebut berpeluang dilampaui musim 2010/2011 mengingat kompetisi kali ini baru melangsungkan 19 pertandingan.Ada 361 partai yang mesti digelar, termasuk perang Man City kontra Liverpool sehingga membuka kesempatan 6-0 terjadi lagi di masa depan.
Rekor hasil 6-0 di level kompetisi tertinggi Inggris sendiri delapan pertandingan musim 1892/ 1893. Di kompetisi yang masih memakai nama Divisi I itu Sunderland dan Everton sama-sama memukul lawan enam gol tanpa balas sebanyak tiga kali, yang dilengkapi prestasi Stoke dan Sheffield Wednesday masingmasing sekali. Pada ajang lebih dari satu abad silam tersebut, hasil 6-0 terasa wajar karena tingkat kompetisi tidak seketat sekarang. Strategi permainan juga belum berevolusi dengan sebuah tim tidak terlalu mementingkan lini belakang dan cenderung menyerang. Pertimbangan inilah yang membuat empat laga 6-0 yang telah terjadi musim 2010/ 2011 sedikit mengherankan.
Ada opini yang menyebut skor besar itu menunjukkan jeda kekuatan antarklub Liga Primer makin jauh. Rujukannya adalah tiga hasil 6-0 itu dibukukan duo klub raksasa, Chelsea dan Arsenal, atas dua tim promosi, Blackpool serta WBA.Sudut pandang ini berkesimpulan Liga Primer tidak lagi menarik lantaran hasil pertandingan kian mudah ditebak. Pemikiran demikian berlawanan asumsi semula. Liga Primer termasuk salah satu kompetisi paling ketat di Eropa.
Sebanyak 20 partisipan menghamburkan puluhan juta pounds agar tim mereka punya pertahanan kokoh dan sulit dikalahkan. Namun, ada pula yang menganggap fenomena 6-0 dalam empat laga musim 2010/2011 hanya kebetulan unik. Pada dasarnya, Chelsea memang memiliki kemampuan membobol gawang musuh berkali-kali seperti musim lalu ketika menghancurkan Sunderland (7-2),Villa (7-1),Stoke (7-0), Portsmouth (5-0),dan Wigan (8-0).
Prestasi Arsenal menumbangkan Blackpool juga dapat dimengerti. Hanya pencapaian Newcastle yang mengejutkan.Tapi,jika melihat performa Villa, pencapaian Joey Barton dkk sebenarnya tidak terlalu istimewa.Villa baru ditinggal Martin O’Neill dan ditangani caretakerKevin MacDonald. Di tangan O’Neill saja pertahanan Villa pernah luluh lantak dalam satu pertandingan, yakni kala dibungkam Chelsea 1-7 musim 2009/2010
